5.1 PENGANTAR TRANSFORMASI LINEAR
Dalam
bagian ini kita mulai mempelajari fungsi bernilai vector dari sebuah peubah
vector. Yakni, fungsi yang berbentuk W =
F (v), dimana baik peubah bebas v maupun peubah tak bebas w adalah vector. Kita
akan memusatkan perhatian pada kelompok khusus fungsi vector yang kita namakan transformasi linear. Kelompok fungsi ini
mempunyai banyak penerapan penting dalam fisika, bidang teknik, ilmu social,
dan berbagai cabang matematika.
Jika
V dan W adalah ruang vector dan F dalah sebuah fungsi yang
mengasosiasikanvektor unik di W dengan
setiap vector terletak di V, maka kita
katakana F memetakan V ke dalam W,
dan kita tuliskan F:V → W . lebih lanjut lagi, jika F mengasosiasikan vector w
dengan vector v, maka kita tuliskan W = F (v) dan kita katakan bahwa w adalah bayangan dari v di bawah F. ruang
fektor v dinamakan domain F.
Untuk
melukiskannya, jika v = (x,y) adalah sebuah vector di R2 , maka
rumus :
F
(v) = (x,x + y,x – y)
Mendefinisikan
sebuah fungsi yang memetakan R2 ke dalam R3 . khususnya,
jika v = (1 , 1), maka x = 1 dan y = 1, sehinggah bayangan dari v di bawah F adalah
F(v) = (1 , 2, 0) dengan demikian, domain F adalah R2.
Definisi.
Jika
F:V → W adalah sebuah fungsi dari ruang vector V ke dalam ruang vector W,
maka F kita namakan transfor,asi linear
( linear transformation) jika
(i). F (u+v) = F (v) untuk semua vector u dan v
di V.
(ii).
F (ku) = kF (u) untuk semua vector u di dalam V dan semua scalar k.
|
Untuk
melukiskannya, misalkan F:R2 → R3 adalah fungsi yang
didefinisikan oleh (5.1). jika u = (x1, y1) dan v = ( x2,
y2 ), maka u + v = ( x1 + x2 . y1 +
y2 ), sehinggah :
F
( u + v ) = ( x1 + x2, [ x1 + x2 ]
+ [ y1 + y2 ], [ x1 + x2 ] - [ y1
+ y2 ] )
= ( x1, x2 + y1, x1 – y1)
+ (x2, x2 + y2, x2 – y2
)
= F (u) + F ( v)
Demikian
juga, jika k adalah sebuah scalar, ku
= ( kx1, ky2 ),
sehingga
F
(ku) = ( kx1, kx1 + ky1, kx1 – ky1
)
=
k ( x1,x1 + y1, x1 – y1)
=
k F(u)
Jadi, F adalah sebuah transformasi
linear.
Jika F:V→W adalah sebuah transformasi
linear, maka untuk sebarang v1 dan v2 di V dan sebarang
scalar k1 dan k2, kita peroleh
F
( k1v1 + k2v2) = F (k1v1)
+ F ( k2v2 ) = k1F ( v1) + k2F
(v2)
Demikian juga, jika v1,v2,…..,
vn adalah vector- vector di V dan k1,k2,…..kn
adalah scalar, maka
F
(k1v1+ k2v2+ … + knvn)
= k1F ( v1 ) + k2F (v2)+…+ knF
(vn) (5.2)
Kita sekarang memberikan contoh lebih
lanjut mengenai transformasi linear.
Contoh 1
Misalkan A adalah sebuah matriks m x n
tetap. Jika kita menggunakan notasi matriks untuk vector di Rm dan Rn,
maka dapat kita definisikan sebuah fungsi T:Rn→Rm dengan
T
(x) = Ax
Perhatikan
bahwa jika x adalah sebuah matriks n x 1, maka hasil kali Ax adalah matriks m x
1: jadi T memetakan Rn ke
dalam Rm. lagi pula, T linear, untuk melihat ini, misalkan u dan v
adalah matriks n x 1 dan misalkan k
adalah sebuah scalar. Dengan menggunakan sifat- sifat perkalian matriks, maka
kita dapatkan
A
( u + v ) = Au + Av dan A (ku) = k (Au)
Atau
secara ekivalen
T
( u + v ) = T (u) + T (v) dan T (ku) + k (Tu)
Kita
akan menamakan transformasi linear pada contoh ini perkalian oleh A. transformasi linear semacam ini dinamakan transformasi matriks.
contoh :
misalkan
V adalah sebarang ruang vector. Pemetaan T:V → V yang didefinisikan oleh T(v) =
v kita namakan transformasi identitas
pada V. pembuktian bahwa T linear kami biarkan sebagai latihan bagi anda.
T:V →V adalah transformasi linear dari ruang
vector V itu sendiri, maka T kita namakan operator
linear pada V.
Contoh :
Misalkan
V adalah sebarang ruang vector dan k adalah sebarang scalar tetap, kami biarkan
pembuktiannya sebagai latihan buat anda
untuk memeriksa apakah fungsi T:V → V yang di didefinisikan oleh
T
(v) = kv
Adalah
sebuah operator linear pada V . jika k > 1, T kita namakan dilasi dari V dan jika 0 < k < 1,
maka T, kita namakan konteraksi dari V.
secara geometris, maka dilasi “
merenggangkan “ masing- masing vector di V dengan sebuah vector k, dan
kontraksi dari V “ memampatkan “ masing-masing vector dengansebuah factor
sebesar k.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar